Rabu, 12 April 2017

{Review} J-Movie : Colorful


Reechan baru - baru ini menemukan film animasi jepang yang rilisnya udah cukup lama, sekitar tahun 2011 kayaknya. Download karena sinopsisnya yang cukup menarik meskipun Reechan sempat sangsi sama artworknya yang terkesan begitu biasa. Nonton pun tanpa perasaan exicted , tapi, menit demi menit berlalu, film ini cukup menghanyutkan dan sangat meaningful sehingga rasanya Reechan amat merekomendasikan film ini buat di tonton anak sekolahan yang baru beranjak puber - remaja. Sangat menginspirasi! So, film ini menceritakan tentang apa sih? Yuk~ di review!

 
--- Plot ---


Seorang 'ruh' tanpa nama di berikan kesempatan oleh kamisama-- (tuhan) untuk memulai kembali hidupnya. Syaratnya, 'ruh' tersebut harus masuk ke dalam tubuh seorang manusia lalu mencari tahu apa dosa besarnya selama 6 bulan di dalam tubuh manusia itu. Jika sudah lewat 6 bulan dan ruh tersebut masih belum tahu apa dosa besarnya maka ia akan di bawa ke akhirat. Tapi, jika ruh tersebut menjawab apa dosa besarnya dengan benar, maka kamisama akan memberikan ruh tersebut kesempatan untuk hidup.   

Ruh tersebut menyetujui hal tersebut, dan berkat bantuan seorang malaikat berwujud anak kecil bernama Perapera, ruh tersebut masuk ke tubuh seorang bocah lelaki SMP yang terbaring lemas di rumah sakit. Ruangan rumah sakit itu awalnya heboh karena bocah SMP itu sudah di nyatakan meninggal beberapa menit yang lalu, namun ajaibnya ia malah kembali bangun dan membuka matanya. Tentu saja, itu karena 'ruh' tersebut mengambil alih tubuh si bocah yang tadinya meninggal itu.






Maka, di mulailah kehidupan si 'ruh' dalam tubuh bocah SMP bernama Makoto. Si 'ruh' awalnya bingung bagaimana harus bersikap, karena dia sama sekali nggak tahu menahu tentang kehidupan si Makoto ini. Untungnya, ada Perapera yang setia menemani 'ruh' dan menjadi guide untuk menjelaskan seputar tubuh yang di pinjamnya. Dan setelah mendengar penjelasan Perapera tentang Makoto yang sebenarnya, si ruh menjadi kesal bercampur kasihan. Kesal karena mengapa bisa kamisama menempatkannya di tubuh bocah payah seperti Makoto ini. Kasihan karena ia tidak menyangka beban hidup Makoto terlalu berat untuk anak usia belasan tahun.



Makoto asli adalah bocah lelaki di sekolah menengah yang cenderung introvert. Ia senang menyendiri di dalam kamarnya dan menghabiskan waktu untuk melukis. Di sekolah, ia adalah bocah yang harus menerima bully--an dari teman - temannya, ia seakan dianggap tidak ada di sekolah. Prestasi juga nggak cemerlang amat. Seorang anak yang mempunyai kehidupan flat. Perapera mengatakan bahwa Makoto meninggal akibat bunuh diri dengan meminum pil penenang dalam jumlah yang cukup banyak setelah melihat Ibunya masuk ke love hotel bersama instruktur tarinya yang membuat si ruh terkejut mengetahui betapa mirisnya kehidupan anak ini.



 Semenjak mengetahui hal itu, si ruh jadi nggak respek sama sekali sama keluarga Makoto. Ayah Makoto ia anggap sok asyik dan leluconnya kuno. Ibu Makoto ia anggap wanita menjijikkan tukang selingkuh yang sok baik. Kakak Makoto ia anggap sebagai orang cuek sejagat raya yang nggak peduli adiknya melakukan percobaan bunuh diri. Ketidak-respek-an paling banyak ia perlihatkan pada Ibu Makoto. Itu semua karena  Ibu Makoto terus bersikap baik layaknya ibu rumah tangga ideal. Memasakkan makanan favorit Makoto misalnya. Tapi si ruh yang tahu ibu makoto pernah berselingkuh tidak pernah menyentuh masakan ibu makoto sedikit pun. Ia tidak ingin makan masakan buatan tangan kotor tukang selingkuh. Hal ini tentu saja membuat ibu makoto sedih. Meski Makoto tidak pernah makan masakannya semenjak keluar rumah sakit, ia tetap membuat dan membuat lagi. Bersikap ceria di depan anaknya namun diam - diam menangis karena anaknya sangat dingin padanya sekarang.




Si ruh akhirnya mulai pergi ke sekolah dan ia benar benar terkejut atas perlakuan teman - temannya yang memperlakukannya layaknya mayat yang baru saja bangkit. Tidak ada satupun orang yang mau berbicara dengannya meskipun si ruh sudah bersikap ceria dan membalas ucapan selamat datang gurunya. Hal ini membuat si ruh menyadari bahwa si--makoto benar - benar adalah pribadi yang payah karena ia tidak mempunyai satupun teman di sekolah. Karena Makoto adalah member klub lukis ia memilih untuk datang dan melihat lukisan terakhir Makoto sebelum meninggal. Lukisan yang di dominasi warna biru hijau tua dan entah mengapa si ruh sangat tenang dengan hanya melihat lukisan itu, jadi ia memilih klub lukis sebagai tempat favoritnya di sekolah. Apalagi setiap ia datang ke sana ia selalu di hampiri Hiroka--, salah satu gadis paling cantik di sekolahnya. Hiroka bukanlah member klub lukis, tapi ia suka datang dan mengomentari lukisan para member-- salah satunya adalah lukisan Makoto. Dan menurut informasi Perapera, Hiroka adalah gadis yang di sukai oleh Makoto asli.




Bukan hanya Hiroka yang mengajaknya bicara, tapi juga Shoko , teman sekelasnya dan juga member klub lukis. Bedanya, Shoko tidak berani mengajak Makoto bicara di kelas tapi terus merecokinya di ruang lukis dengan kata kata aneh seperti 'mengapa kau berubah' 'apa kau ikut seminar penyembuhan?' 'kau tidak terlihat seperti makoto-san' yang membuat si ruh jengkel abis akibat ulah Shoko.





Dan begitulah si ruh memulai hari - hari nya sebagai Makoto. Si ruh yang merasa kasihan pada hidup Makoto pun memutuskan untuk mengubah pola hidup Makoto dengan berani mengubah penampilannya menjadi sedikit lebih keren. Tindakannya sedikit berpengaruh karena selain Hiroka memujinya juga karena ada satu orang lagi yang mengajaknya bicara dengan tulus. Tapi, selain itu sisi - sisi negatif dalam kehidupan Makoto pun kembali muncul membuat si ruh menyadari hal penting yang mengingatkannya akan kehidupan masa lalunya sebelum menjadi ruh. Jadi, berhasilkah si ruh menemukan jawaban atas apa dosa besarnya di masa lalu? Bagaimana dengan Makoto yang sudah meninggal? ~

Review : Well~~ Reechan benar - benar terhanyut dengan movie ini meskipun bentuknya animasi tapi dramanya beneran bagus untuk diikuti. Si ruh kesal karena kamisama membiarkannya hidup selama 6 bulan di dalam tubuh bocah menyedihkan macam Makoto yang ternyata hidupnya kompleks banget untuk ukuran anak 15 tahun. Tapi, semakin ia hidup sebagai Makoto, ia juga semakin terhanyut dan pada akhirnya ia juga dilema sendiri atas segala problema yang terjadi dalam hidup Makoto. Saat awal siuman dari rumah sakit si ruh berniat cuek dan hidup seenaknya mumpung dia di beri kesempatan untuk merasakan hidup kedua. Tapi begitu ia mendengar cerita Perapera bahwa hidup Makoto sama sekali nggak mudah , ia jadi baper dan turut merasakan depresi seperti apa yang Makoto asli rasakan. Ia turut benci dengan keluarga makoto dan membenci mati - matian ibu makoto--- padahal seharusnya sebagai ruh asing ia tidak perlu se-baper itu. Tapi, seiring berjalannya film kita jadi paham alasan kenapa ruh bisa seperti itu. Jika memperhatikan hal - hal kecil di setiap adegannya kita akan dengan cepat tahu, mengapa semuanya bisa saling connected satu sama lain. Kenapa kamisama memilih tubuh Makoto untuk si ruh, kenapa si ruh memilih menyelamatkan masa muda Makoto yang menyedihkan dengan mengubah penampilan, dan mengapa si ruh bisa tenang dan merasakan kedamaian hanya dengan melihat lukisan terakhir Makoto.




Scene favorit Reechan adalah saat si ruh dalam tubuh Makoto dan Hiroka berlarian menembus jalan di saat hujan gerimis demi menyelamatkan Hiroka yang di bawa pergi om - om dewasa. Sebelumnya, 'Makoto' mengikuti Hiroka semenjak di kereta api dan saat mengikuti Hiroka sampai di cafe ia melihat gadis itu bersama seorang pria yang berusia lebih tua. Makoto berpikiran positif kalau bisa jadi Hiroka sedang bersama ayahnya, namun semakin Makoto mengikuti mereka berdua 'Makoto ] semakin yakin kalau ada yang tidak beres antara keduanya. Hal itu terbukti begitu Makoto mengikuti mereka berjalan menuju love hotel dan 'Makoto'  memutuskan untuk berani membawa Hiroka kabur dengan mengambil tangan gadis itu dan lari sejauh mungkin. Speechlessnya, saat sudah berada jauh dari love hotel Hiroka membuat pengakuan bahwa apa yang Makoto lihat semua adalah pilihan Hiroka sendiri. Ia sudah lama menjajan-kan dirinya kepada laki - laki. Ia bahkan menawarkan apa Makoto juga mau menyewanya, ia bisa memberikan diskon khusus untuk Makoto dan itu bikin Makoto speechless. Pada akhirnya, Makoto memilih merelakan Hiroka kembali ke love hotel meskipun Hiroka mengatakan ia sangat senang bisa berlari bersama Makoto seperti tadi. Scene ini, sumpah bikin baper. Gimana rasanya ngeliat orang yang kita sayang mengungkapkan sisi kelam dalam hidupnya tanpa ada beban sedikit pun dan kita melepaskannya begitu saja karena itulah pilihan hidup yang ia pilih~? Dan kerennya adegan berlari ini di buat secara epic banget. Makoto dan Hiroka berlari jauh banget di tengah rintik hujan, menembus gang satu dan lorong yang lain dengan backsound music yang bikin kita serasa turut ikut berlari bersama mereka. 




Tokoh favorit Reechan di film ini adalah Hiroka. Dia di gambarkan sebagai gadis populer di sekolah tapi sama sekali tidak memiliki sikap sombong. Ia ramah pada siapapun bahkan ia tidak sungkan mengajak bicara kaum nerd macam Makoto dan Shoko karena ia bisa akrab dengan siapapun. Mungkin itu alasan mengapa Makoto sangat mencintai Hiroka. She's so bright. Namun, Hiroka memiliki sisi kelam dalam hidupnya. Ia adalah seorang bitch yang suka menjajakan tubuhnya ke pria dewasa demi uang. Padahal, Hiroka bukanlah gadis miskin. Ia memiliki sindrom yang aneh, sindrom yang membuatnya selalu tidak merasa puas dengan apapun yang dimilikinya. Ia menggunakan uang hasil prostitusinya untuk membeli barang - barang mahal limited edition tapi, setelah ia berhasil membelinya ia malah membuang / merusak barang tersebut. Sebagian uangnya malah ia pakai untuk membeli cemilan lama yang hanya di jual khusus di toko manisan jadul di pinggir kota. Menurutku karakter gadis seperti Hiroka sangat jarang ada dalam film - film. Kita nggak bisa menentukan dia baik atau tidak, dia hitam atau kah putih. Ini pertama kalinya aku menemukan karakter gadis dengan kehidupan suram namun sangat loveable. Seorang gadis bitchy yang tersenyum seperti mentari, melihat sendu seolah benar - benar tersakiti dan kepolosan yang begitu innocent melihat bagaimana ia selalu membawa cemilan favoritnya dan membaginya ke Makoto sambil tertawa.




Tokoh kedua yang tidak kalah menariknya adalah Shoko, teman sekelas Makoto dan teman satu klub Makoto. Ia adalah gadis super kikuk yang suka melakukan berbagai hal aneh. Begitu Makoto muncul dengan rambut baru ia menggeleng - gelengkan kepalanya tanda tidak suka dengan gaya yang sangat lucu. Dari awal saat merecoki Makoto kita tahu kalau Makoto adalah orang yang paling care ke Makoto. Ia menyukai Makoto. Ia orang pertama yang sadar ada yang tidak beres dengan Makoto semenjak datang kembali ke sekolah. Sayangnya rasa tulusnya ke Makoto tidak pernah di gubris karena Makoto selalu melihat ke Hiroka. Hei, tapi kata orang ketulusan yang murni tidak akan pernah mengkhianati. Percaya atau tidak, Shoko adalah orang yang menggerakkan hati Makoto.

 
Meskipun aku udah lumayan nebak endingnya gimana tapi ending film ini beneran warm hearted banget. Twist, dan twistnya itu bagi Reechan adalah sesuatu yang manis banget meskipun Reechan kecewa karena dari awal sampai akhir film Reechan sebenarnya adalah  #Team HirokaMakoto. But, karena adegan penyampaian perasaan mereka di ruang lukis di buat dengan sangat apik Reechan nggak bisa protes. Reechan suka banget pas adegan Hiroka menangis untuk pertama kalinya di hadapan Makoto dan mengatakan bahwa selama ini ia selalu berpikir untuk mati saja daripada hidup seperti ini.

Hiroka to Makoto "Hiroka gadis yang kotor ya? Hiroka rasanya ingin mati saja. Selama hidup, Hiroka tidak tahu warna Hiroka ini apa. "

Makoto to Hiroka "Manusia tidak hanya terdiri dari satu warna saja, Hiroka. Tapi beraneka ragam warna.Baik itu warna yang indah maupun kotor"

Dan setelah Hiroka pergi, Makoto bertemu Shoko yang menanyakan apa Makoto sudah kembali dan Makoto tersenyum penuh kebahagiaan melihat Shoko pertanda bahwa ia menerima Shoko di hatinya pada akhirnya~~~ Meskipun reechan team Hiroka - Makoto tapi nggak bisa di pungkiri kalau Shoko - Makoto itu cute banget apalagi Shoko nya ngegemesin banget. Dan begitulah bagaimana kisah cinta 2 nerd ini di mulai. 
Dan seperti aku bilang tadi plot twistnya manis banget ~ aku nggak mau spoiler main endingnya gimana sih meskipun kayaknya kalo kalian baca dari atas sampai sini mungkin kalian udah tahu apa yang terjadi ^^~




So~ film ini keren banget dan reechan sangat merekomendasikan buat bocah usia 11 sampai1 7 tahun nonton ini. Apa yang bisa di petik dari film ini? Makna kehidupan. MasaBe muda nggak harus diisi dengan kelabilan bermoduskan jati diri yang kemudian menjerumuskan diri sendiri. Masa muda nggak kayak gitu guys. Seperti yang Makoto bilang, manusia nggak hanya punya satu warna dalam hidupnya. Bahkan warna yang kotor pun bisa menjadi indah jika kita memaknainya. Hidup hanya sekali jadi pergunakan dengan sebaik mungkin~~ Really amazing animation drama ~










Best Regards




Reechan 

 






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...