Watching~~! Watching~~!
Semester baru bukannya tambah rajin --pemilik blog ini-- malah semakin menjadi-jadi, nggak hadir di kelas awal dan memilih menonton serentetan film di rumah *jangan ditiru adik-adik*.
Tapi yaa~~ mau gimana lagi. Kalo perasaan malas itu udah datang kayaknya susah banget gitu buat melakukan sesuatu dan pada akhirnya kembali berkubang untuk melakukan hal-hal yang disenangi. Aku menghabiskan waktu menonton konser Idola favorit dan men-download beberapa film yang mungkin bisa menjadi moodboster aku dikala stress.
Setelah menyelesaikan Full House Thailand yang ceritanya super hiper sweet itu aku mendownload beberapa film Jepang, kira-kira ada 6 film gitu yang aku download secara acak. Aku sudah menyelesaikan 3 film, sementara 3 filmnya lagi belum sempat aku nonton. 2 film yang pertama aku selesaikan berjudul Himizu dan film satunya lagi berjudul The Snow White Murder Case yang bakalan aku bahas di postingan kali ini.
Kita mulai dari Himizu dulu yaa~
HIMIZU
NOBODY CAN TOUCH HIS FUTURE
Tagline diposternya benar-benar menginterprestasikan filmnya sendiri. Aku mendownload film ini begitu membaca review filmnya di salah satu blog dan keyakinan untuk mendownload filmnya semakin kuat begitu aku menonton Trailernya di Youtube, ditambah film ini diangkat dari Manga Best-Seller dan disutradarai Sion Sono, salah satu sutradara terkenal dan jenius Jepang. Apa coba yang membuatku nggak tertarik untuk menonton filmnya?
Himizu adalah film yang dark, lumayan gloomy, hampir seluruh adegan di filmnya itu serius dan sangat kental dengan nuansa depressing nya. Tapi depressing yang kita rasakan saat menonton film ini jauh berbeda saat kita menonton film depressing semacam Confessions.
Sumida adalah murid SMP berusia 14 tahun yang menjalani hari-harinya sebagai anak yang menyewakan sampan/perahu. Dikisahkan dalam film ini bahwa Jepang tertimpa musibah Tsunami yang sangat besar membuat beberapa penduduk kehilangan rumah , harta dan keluarga mereka. Sumida termasuk salah satu yang selamat dari bencana tersebut dan tidak sampai kehilangan tempat tinggal dan tanahnya. Ia termasuk anak yang baik hati karena bersedia membiarkan beberapa korban Tsunami yang tuna wisma tinggal di tanah dekat rumahnya. Sumida tinggal bersama Ibunya yang berbanding terbalik dengan sifat putranya, Ibu Sumida adalah wanita sinis yang kurang bersahabat dengan orang-orang yang menumpang di tanah mereka. Ayah Sumida pergi meninggalkan mereka berdua karena terlibat hutang yang lumayan banyak.
Sumida, anak lelaki berusia 14 tahun ini tidak memiliki harapan dan impian dalam hidupnya. Satu-satunya hal yang ia inginkan hanyalah menjadi orang yang biasa-biasa saja. Orang yang menjalani hidupnya dengan tenang, bukanlah orang yang istemewa tapi bukan orang yang buruk juga. Itulah yang Sumida inginkan.
Namun, kehidupan Sumida tidak bisa disebut 'biasa', apalagi kehidupan seperti itu harus dilalui oleh bocah remaja seperti dirinya. Sumida harus menjalani kehidupan yang keras , bukannya kehidupan biasa seperti yang diharapkannya.
Ibu Sumida suka berpergian dengan lelaki tidak jelas, meskipun Sumida dengan terang-terangan menolak perilaku Ibunya namun Ibunya ini seolah tidak mendengar dan bertindak layaknya 'pelacur'. Puncaknya adalah Ibunya meninggalkan Sumida sendiri dirumah, membawa beberapa perabotan rumah, hanya menyisakan sedikit uang untuk putranya dan tidak pernah kembali lagi kerumah.
Ayah Sumida lebih parah lagi. Dia adalah seorang penjudi yang terlilit hutang di tukang kredit Yakuza dan sering mendatangi Sumida untuk minta uang. Bukan hanya minta uang, tapi ia juga memukuli Sumida hingga kesakitan.
Belum cukup sampai disitu? Beberapa kali si ayah ini mengatakan kepada Sumida bahwa ia berharap Sumida tidak pernah lahir di dunia karena hanya menyusahkan hidupnya saja, berharap kalau seharusnya Sumida mati tenggelam saja pas Tsunami , mendoakan agar Sumida cepat mati agar ia bisa mengambil uang asuransi jika Sumida benar-benar berniat untuk mati. Gila kan? Emangnya ada ayah --yang sangat tidak berpri-kemanusiaan -- macam ayahnya Sumida ini? Kalo beneran ada,itu bukan ayah namanya. Mengetahui sifat jahat ayahnya Sumida ini beneran membuatku sangat bersyukur di karuniai ayah yang sangat baik hati dan penyayang, yang selalu memenuhi keinginan anaknya, ayah yang hampir nggak pernah marah, Thanks to my Dad >.<
Keiko adalah teman sekelas Sumida, dia sangat menggilai Sumida dan mendeklarasikan diri sebagai stalker Sumida. Keiko merupakan anak yang cukup berada, rumahnya termasuk dalam golongan kaum orang kaya untuk ukuran warga Jepang yang habis dilanda keterpurukan Tsunami. Impiannya cuman satu yaitu bisa menghabiskan hidup bersama orang yang ia cintai. Kesetiaannya pada Sumida adalah sesuatu yang patut dikagumi, meskipun Sumida selalu memasang wajah jutek padanya.
Keiko kelihatan layaknya gadis yang ceria, ia punyi hobi yang unik yaitu mengoleksi kata-kata yang keluar dari mulut Sumida, kata-kata yang dianggapnya sangat keren dan menuliskan kata-kata itu dikertas lalu menempelnya di dinding kamarnya.
Tokoh Keiko ini digambarkan sebagai gadis yang beneran niat dalam hal menyukai seseorang. Kalo beneran ada cewek di dunia kayak Keiko ini thumbs up deh :3 hehe
Nggak hanya itu saja, Keiko ini selalu memuji Sumida dikelas membuat Sumida sendiri risih terhadap cewek aneh seperti ini. Meskipun begitu , Sumida bukanlah cowok dingin yang bakalan menjauhi stalkernya. Di balik sikap juteknya dia sebenernya cukup care ke Keiko dan membiarkan gadis itu sering datang ke rumahnya.
Karena pulang bareng satu payung dan membuat seragam Keiko pun basah kuyup membuat Keiko meminjam baju Sumida di rumahnya dan dari sinilah awal keakrabannya dia dengan Sumida bisa terjalin. Walaupun Sumida selalu bersikap kasar bahkan sampai tega memukulnya dan mengatainya jalang, Keiko tetap nggak bergeming sama perasaannya. Tapi ada kalanya Keiko ini bete dan kesal sama Sumida, kekesalan pertamanya ya itu tadi, pas dipukul dan dikatai jalang sama Sumida. Karena kesal, Keiko mengambil batu di dekat sungai rumah Sumida dan mengatakan bahwa itu adalah batu pertama yang berarti kekesalan pertamanya kepada Sumida, ia akan menaruh batu itu dikantong celananya dan setelah kantong celananya penuh dia akan melemparkan semua batu yang ia punya ke Sumida. Gadis aneh, kelakuan juga aneh, Thats Keiko Chazawa.
Hidup Keiko sendiri bukanlah hidup yang bisa dibilang menyenangkan. Meskipun ia tinggal dirumah yang bagus namun ia mempunyai orang tua yang tidak kalah psycho nya dengan orang tua Sumida. Ibu Keiko adalah wanita yang gemar main pachinko , wataknya keras dan begitu ia tahu Keiko melakukan sesuatu yang tidak di sukainya ia akan membuka ruangan rahasia di rumahnya dimana di ruangan itu terdapat 'tempat gantung diri' yang buat khusus untuk putrinya. Gila nggak tuh. Pantas aja Keiko kelakuannya agak-agak miring, orang tuanya kayak gitu. Sama seperti Sumida, sepertinya Keiko juga tidak diharapkan kehadirannya di dunia. Intinya kedua orang ini, baik Sumida ataupun Keiko memiliki keluarga yang gila.
Sumida sudah terbiasa di pukuli orang dewasa dan karena dia masih remaja 14 tahun ia cukup tahu diri bahwa bakalan susah baginya untuk melawan. Tapi saat ayahnya datang dan mabuk malam-malam, Sumida seakan nggak bisa menahan dirinya lebih dari ini. Sebenarnya, Sumida nggak akan semarah itu seandainya si ayah tidak terus mengucapkan kata 'Mati' untuk Sumida dan hati Sumida semakin sakit begitu si ayah terus mengatakan 'seharusnya kamu nggak pernah hidup'. Begitu si ayah keluar dari rumah , Sumida berlari dan mengejar ayahnya, memukul kepala ayahnya memakai batako yang sebenarnya ia sempat mau mukul ayahnya pake batako itu pas hari sebelumnya, tapi nggak jadi karena Sumida merasa kurang percaya diri (?). Nggak puas sampai disitu Sumida menceburkan wajah si ayah ke sungai hingga membuat si ayah tewas. Sebenarnya Sumida nggak ada niatan untuk membuat ayahnya meninggal, tapi gimana ya~~ ketika orang sabar udah terlalu sabar dan meledak udah pastinya kalap. Sumida stress karena dia ternyata udah membunuh ayahnya.
Semenjak kejadian itu, Sumida seakan kehilangan jati dirinya (?). Ia sengaja mengotori dirinya dan berkeliaran dikota sambil membawa pisau untuk membunuh orang jahat yang bisanya cuman menyusahkan hidup orang dengan pemikiran 'biasa-biasa saja' macam Sumida ini.
Salah satu scene yang aku suka dari film ini dan lumayan berkesan adalah mendekati ke adegan akhir dimana Sumida kembali ke rumah dan membiarkan Keiko bermalam dirumahnya. Keiko menghias rumah Sumida dengan bantuan para tetangga Sumida dan mereka tidur ditemani puluhan lilin warna-warni. Disini diceritakan kalau Keiko sudah melapor ke polisi terkait kasus pembunuhan ayah Sumida dan Sumida nggak keberatan Keiko melaporkannya ke Polisi. Keiko berjanji akan menunggu Sumida keluar dari penjara tapi Sumida nggak yakin karena ia berpikir Keiko pasti akan jatuh cinta sama cowok lain.
Sumida : "Kau pasti akan jatuh cinta dengan cowok universitas berlesung pipi yang kau temui di tempat kerja part time"
Keiko : " Tidak! Bagaimana dengan Sumida? Pasti Sumida akan menjalin kisah romatis dengan tahanan remaja pria dan menjadi gay!"
Sumida : "Hei, Itu Konyol!"
Keiko merencanakan jika Sumida sudah bebas nanti mereka akan menikah dan tinggal diapartemen kecil. Sumida bilang Keiko ini pengkhayal , tapi Keiko menyuruh Sumida untuk berimajinasi seandainya hal itu benar-benar menjadi kenyataan. Pada akhirnya, Sumida terhanyut dengan kata-kata Keiko yang meramalkan masa depan mereka, dimana Sumida dan Keiko punya anak dan mereka berdua beruntung bisa memiliki anak dalam kehidupan mereka. Suprisingly, Sumida menangis saat memikirkannya. Tangisan yang benar-benar tulus, mungkin Sumida baru menyadari betapa menyenangkannya memiliki impian dan harapan dalam menjalani hidup ini.
Ending Scene nya juga tidak boleh dilewatkan. Film ini berakhir ketika Sumida dan Keiko berlari beriringan menuju ke kantor polisi. Keiko berlari menyemangati Sumida sambil terus berteriak "Sumida Ganbare! Kau adalah salah satu jenis bunga yang tidak ada samanya! Jangan berhenti bermimpi dan terus berusaha! Sumida ganbare!"
Himizu bukanlah film yang akan mudah disukai orang-orang, namun aku cukup menikmati film berdurasi 2 jam-an lebih ini dari awal hingga akhir cerita.
Janganlah berhenti bermimpi karena tidak ada satupun yang akan bisa menyentuh masa depanmu. Film ini cuman pengen menyampaikan pesan tersebut kepada penontonnya. Pesan yang sampai banget bahkan sampai nancep di pikiranku.
Film ini nggak akan bagus jika tidak di dukung oleh pemeran yang bagus. Sumida (diperankan oleh Shota Shometani) dan Keiko (diperankan oleh Fumi Nikaido) adalah alasan kuat kenapa film ini bisa menjadi keren. Akting mereka sangat total dan main habis-habisan , terutama untuk Shota yang sangat menghayati perannya, begitupun dengan Fumi yang meskipun saat memainkan film ini ia masih dianggap baru didunia peraktingan tapi karakternya sangat masuk berperan sebagai Keiko Chazawa yang agak-agak absurd, weird tapi loveable. 2 pemeran utamanya mempunyai wajah yang biasa-biasa saja, Shota bukanlah aktor yang ganteng dan bikin orang ber-kya-kya sedangkan Fumi itu nggak cantik dan wajahnya sangat average tapi akting mereka membuat siapapun yang menonton film ini pasti terpukau. Terbukti, Shota dan Fumi ini memenangkan award luar negeri bergengsi *aku lupa nama awardnya* sebagai Best Young Actor dan Actress lewat film Himizu ini.
Shota Shometani pun bisa dibilang salah satu aktor paling keren yang Jepang punya saat ini, tahun 2015 ini saja dia sudah fix membintangi 5 buah film layar lebar *nggak capek tuh?* belum lagi drama-dramanya yang kemungkinan bakal tayang di tahun ini juga. Hal yang membuat aku terkejut adalah Shota ini ternyata sudah menikah dengan salah satu aktris sekaligus penyanyi juga yang lebih tua belasan tahun dari usianya, Rinko Kikuchi. Dia menikah diusia yang sangat muda dan dia nggak khawatir pernikahannya akan mempengaruhi karir aktingnya. Aku kira dia masih imut-imut gitu ternyata udah jadi suami hahaha~ lucu ya.
Pokoknya bagi penyuka film depressing bolehlah nonton Himizu. Ini keren kok ^^
Karena pulang bareng satu payung dan membuat seragam Keiko pun basah kuyup membuat Keiko meminjam baju Sumida di rumahnya dan dari sinilah awal keakrabannya dia dengan Sumida bisa terjalin. Walaupun Sumida selalu bersikap kasar bahkan sampai tega memukulnya dan mengatainya jalang, Keiko tetap nggak bergeming sama perasaannya. Tapi ada kalanya Keiko ini bete dan kesal sama Sumida, kekesalan pertamanya ya itu tadi, pas dipukul dan dikatai jalang sama Sumida. Karena kesal, Keiko mengambil batu di dekat sungai rumah Sumida dan mengatakan bahwa itu adalah batu pertama yang berarti kekesalan pertamanya kepada Sumida, ia akan menaruh batu itu dikantong celananya dan setelah kantong celananya penuh dia akan melemparkan semua batu yang ia punya ke Sumida. Gadis aneh, kelakuan juga aneh, Thats Keiko Chazawa.
Hidup Keiko sendiri bukanlah hidup yang bisa dibilang menyenangkan. Meskipun ia tinggal dirumah yang bagus namun ia mempunyai orang tua yang tidak kalah psycho nya dengan orang tua Sumida. Ibu Keiko adalah wanita yang gemar main pachinko , wataknya keras dan begitu ia tahu Keiko melakukan sesuatu yang tidak di sukainya ia akan membuka ruangan rahasia di rumahnya dimana di ruangan itu terdapat 'tempat gantung diri' yang buat khusus untuk putrinya. Gila nggak tuh. Pantas aja Keiko kelakuannya agak-agak miring, orang tuanya kayak gitu. Sama seperti Sumida, sepertinya Keiko juga tidak diharapkan kehadirannya di dunia. Intinya kedua orang ini, baik Sumida ataupun Keiko memiliki keluarga yang gila.
Sumida sudah terbiasa di pukuli orang dewasa dan karena dia masih remaja 14 tahun ia cukup tahu diri bahwa bakalan susah baginya untuk melawan. Tapi saat ayahnya datang dan mabuk malam-malam, Sumida seakan nggak bisa menahan dirinya lebih dari ini. Sebenarnya, Sumida nggak akan semarah itu seandainya si ayah tidak terus mengucapkan kata 'Mati' untuk Sumida dan hati Sumida semakin sakit begitu si ayah terus mengatakan 'seharusnya kamu nggak pernah hidup'. Begitu si ayah keluar dari rumah , Sumida berlari dan mengejar ayahnya, memukul kepala ayahnya memakai batako yang sebenarnya ia sempat mau mukul ayahnya pake batako itu pas hari sebelumnya, tapi nggak jadi karena Sumida merasa kurang percaya diri (?). Nggak puas sampai disitu Sumida menceburkan wajah si ayah ke sungai hingga membuat si ayah tewas. Sebenarnya Sumida nggak ada niatan untuk membuat ayahnya meninggal, tapi gimana ya~~ ketika orang sabar udah terlalu sabar dan meledak udah pastinya kalap. Sumida stress karena dia ternyata udah membunuh ayahnya.
Semenjak kejadian itu, Sumida seakan kehilangan jati dirinya (?). Ia sengaja mengotori dirinya dan berkeliaran dikota sambil membawa pisau untuk membunuh orang jahat yang bisanya cuman menyusahkan hidup orang dengan pemikiran 'biasa-biasa saja' macam Sumida ini.
Salah satu scene yang aku suka dari film ini dan lumayan berkesan adalah mendekati ke adegan akhir dimana Sumida kembali ke rumah dan membiarkan Keiko bermalam dirumahnya. Keiko menghias rumah Sumida dengan bantuan para tetangga Sumida dan mereka tidur ditemani puluhan lilin warna-warni. Disini diceritakan kalau Keiko sudah melapor ke polisi terkait kasus pembunuhan ayah Sumida dan Sumida nggak keberatan Keiko melaporkannya ke Polisi. Keiko berjanji akan menunggu Sumida keluar dari penjara tapi Sumida nggak yakin karena ia berpikir Keiko pasti akan jatuh cinta sama cowok lain.
Sumida : "Kau pasti akan jatuh cinta dengan cowok universitas berlesung pipi yang kau temui di tempat kerja part time"
Keiko : " Tidak! Bagaimana dengan Sumida? Pasti Sumida akan menjalin kisah romatis dengan tahanan remaja pria dan menjadi gay!"
Sumida : "Hei, Itu Konyol!"
Keiko merencanakan jika Sumida sudah bebas nanti mereka akan menikah dan tinggal diapartemen kecil. Sumida bilang Keiko ini pengkhayal , tapi Keiko menyuruh Sumida untuk berimajinasi seandainya hal itu benar-benar menjadi kenyataan. Pada akhirnya, Sumida terhanyut dengan kata-kata Keiko yang meramalkan masa depan mereka, dimana Sumida dan Keiko punya anak dan mereka berdua beruntung bisa memiliki anak dalam kehidupan mereka. Suprisingly, Sumida menangis saat memikirkannya. Tangisan yang benar-benar tulus, mungkin Sumida baru menyadari betapa menyenangkannya memiliki impian dan harapan dalam menjalani hidup ini.
Ending Scene nya juga tidak boleh dilewatkan. Film ini berakhir ketika Sumida dan Keiko berlari beriringan menuju ke kantor polisi. Keiko berlari menyemangati Sumida sambil terus berteriak "Sumida Ganbare! Kau adalah salah satu jenis bunga yang tidak ada samanya! Jangan berhenti bermimpi dan terus berusaha! Sumida ganbare!"
Himizu bukanlah film yang akan mudah disukai orang-orang, namun aku cukup menikmati film berdurasi 2 jam-an lebih ini dari awal hingga akhir cerita.
Janganlah berhenti bermimpi karena tidak ada satupun yang akan bisa menyentuh masa depanmu. Film ini cuman pengen menyampaikan pesan tersebut kepada penontonnya. Pesan yang sampai banget bahkan sampai nancep di pikiranku.
Film ini nggak akan bagus jika tidak di dukung oleh pemeran yang bagus. Sumida (diperankan oleh Shota Shometani) dan Keiko (diperankan oleh Fumi Nikaido) adalah alasan kuat kenapa film ini bisa menjadi keren. Akting mereka sangat total dan main habis-habisan , terutama untuk Shota yang sangat menghayati perannya, begitupun dengan Fumi yang meskipun saat memainkan film ini ia masih dianggap baru didunia peraktingan tapi karakternya sangat masuk berperan sebagai Keiko Chazawa yang agak-agak absurd, weird tapi loveable. 2 pemeran utamanya mempunyai wajah yang biasa-biasa saja, Shota bukanlah aktor yang ganteng dan bikin orang ber-kya-kya sedangkan Fumi itu nggak cantik dan wajahnya sangat average tapi akting mereka membuat siapapun yang menonton film ini pasti terpukau. Terbukti, Shota dan Fumi ini memenangkan award luar negeri bergengsi *aku lupa nama awardnya* sebagai Best Young Actor dan Actress lewat film Himizu ini.
Shota Shometani pun bisa dibilang salah satu aktor paling keren yang Jepang punya saat ini, tahun 2015 ini saja dia sudah fix membintangi 5 buah film layar lebar *nggak capek tuh?* belum lagi drama-dramanya yang kemungkinan bakal tayang di tahun ini juga. Hal yang membuat aku terkejut adalah Shota ini ternyata sudah menikah dengan salah satu aktris sekaligus penyanyi juga yang lebih tua belasan tahun dari usianya, Rinko Kikuchi. Dia menikah diusia yang sangat muda dan dia nggak khawatir pernikahannya akan mempengaruhi karir aktingnya. Aku kira dia masih imut-imut gitu ternyata udah jadi suami hahaha~ lucu ya.
Pokoknya bagi penyuka film depressing bolehlah nonton Himizu. Ini keren kok ^^
THE SNOW WHITE MURDER CASE
THAT SNOW WHITE WAS KILLED IN SHIGURE
Yuji Akahoshi ( Go Ayano ) adalah seorang yang bekerja di dunia pertelevisian *lebih tepatnya di belakang layar* , mencari subyek berita yang bisa ditampilkan dalam acara TV dan kegiatan sehari-harinya adalah merievew suatu makanan yang kemudian ia share di Twitternya, nama akun Twitternya adalah @RED_STAR . Pokoknya Om Yuji ini gila social media banget, dikit-dikit update Twitter meskipun banyak yang bilang kalo review-annya dia biasa-biasa aja dan bahan beritanya kurang menarik. Sewaktu dia lagi asyik Twitteran gitu tiba-tiba teman semasa kuliahnya, tiba-tiba Nakano Risa (Misako Renbutsu) menelpon dan menceritakan kalau salah satu teman kerjanya di kantor, Noriko Miki (Nanao) tewas dibunuh di lembah Shigure secara sadis. Yuji yang awalnya nggak tahu apa-apa tentang kasus pembunuhan itu pun jadi penasaran dan terus menanyai Risa tentang hal itu , karena saking terbawa suasana akhirnya Yuji malah nge-twit tentang informasi pembunuhan yang ia dengar dari Risa , bukannya nge-twit tentang review makanan seperti biasanya, namun siapa sangka followers Yuji menjadi ikutan tertarik sama kasus pembunuhan itu dan bikin Yuji jadi termotivasi untuk mengungkap kasus pembunuhan Noriko Miki yang dinamainya kasus 'pembunuhan sadis Putri Salju'.
Yuji memberikan title seperti bukan tanpa alasan. Risa menceritakan kalau teman kerjanya yang dibunuh itu adalah gadis yang sangat cantik dan anggun seperti Putri Salju. Baik Risa dan Noriko--si korban adalah karyawan di sebuah perusahaan kosmetik sabun kecantikan yang bernama 'Putih Salju'. Dari keterangan yang diungkapkan Risa , Yuji mendeskripsikan Noriko sebagai gadis cantik yang bukan hanya memiliki paras cantik tapi hati yang mulia karena rajin bekerja dan selalu membantu teman-temannya. Karena terlalu cantik dan sempurna, Risa mempunyai dugaan kalau Noriko pasti dibunuh oleh orang yang cemburu padanya, dan pada akhirnya Risa menyebutkan nama Shirono Miki (Inoue Mao) sebagai orang terkuat yang bisa membunuh Noriko.
Miki Shirono adalah teman yang juga bekerja di perusahaan kosmetik yang sama, malam saat Noriko terbunuh diketahui bahwa Noriko pulang bersama Shirono dan ada saksi mata yang melihat Shirono berlari ke stasiun dengan wajah panik dan semenjak itu tidak pernah terlihat lagi. Shirono tidak pernah masuk kantor lagi, berbohong bahwa orang tuanya meninggal dan tidak pernah menampakkan diri membuat orang-orang curiga bahwa memang Shirono-lah pelaku pembunuhan Noriko.
Yuji pun mencari tahu tentang Shirono --tentu saja untuk keperluan bahan beritanya nantinya-- dengan mewancarai secara tertutup orang-orang yang ada kaitannya dengan Shirono, seperti Emi--chan (Erena Ono) teman kerja yang dekat dengan Noriko dan Shirono, Satoshi Shinoyama -- kepala divisi yang notabene adalah lelaki yang ditaksir Shirono, teman-teman SMP Shirono, Yuko Tanimura --teman masa kecil Shirono dan juga ayah & Ibu Shirono sendiri. Dari hasil wawancara tersebut Yuji dapat menyimpulkan karakter Shirono sebagai wanita pendiam yang nampaknya iri hati pada Noriko sehingga memungkinkannya untuk melakukan pembunuhan sadis kepada Noriko, karena rata-rata narasumber yang diwawancarainya terkesan memojokkan Shirono, meskipun begitu ada dua orang yang kelihatannya Pro--kepada Shirono yaitu Shingo Eto, teman SMP Shirono yang jago sepakbola namun dia pernah melempar lap ke kepala Shirono membuat Shirono kesal dan selang beberapa hari kemudian Shingo kecelakaan membuat kakinya patah dan tidak bisa bermain bola lagi, orang-orang percaya bahwa itu adalah kutukan dari Shirono namun Shingo yang berpikiran logis menganggap bahwa itu bukan karena kutukan Shirono tapi karena nasibnya yang sedang sial saja karena rem sepedanya lepas. Orang kedua adalah Yuko --teman masa kecil Shirono yang merasa bahwa Shirono adalah soulmate--nya.
Yuji benar-benar mengangkat perihal kasus pembunuhan Putri Salju ini ke TV dan membawa nama Shirono sebagai tersangka yang paling kuat dalam kasus ini membuat beberapa orang tidak menyangka kalo gadis sepolos Shirono benar-benar melakukan hal membunuh dan membakar korban dengan sadis. Berita ini pun langsung menjadi hot topic dikalangan penonton dan Twitter, plus gara-gara hal ini nama Yuji pun jadi menanjak dan pamornya menjadi baik , padahal dulu dia selalu dikatai 'orang yang nggak ada gunanya dalam dunia pertelevisian'. Tapi, apakah benar Shirono adalah pelaku pembunuhan tersebut?
Well~ bagi yang penasaran silahkan nonton sendiri filmnya. Aku nggak mau cerita karena nanti jadinya nggak seru.
Menonton film ini awalnya aku biasa-biasa saja, tapi semakin waktu berjalan filmnya jadi semakin seru dan membuat kita penasaran, beneran Shirono pelakunya? Selain itu yang membuat film ini menyenangkan adalah alur ceritanya yang membuat penonton jadi ikut memahami sang karakter utama --Shirono Miki-- yang diceritakan dalam sudut pandang orang-orang yang mengenalnya. Disatu sisi kita akan berpikir bahwa benar dia adalah gadis introvert yang kemungkinannya sangat besar untuk membunuh Noriko, namun disatu sisi kita juga akan berpikir kalau dia adalah gadis introvert yang terlalu baik untuk melakukan suatu pembunuhan sekejam itu.
Mengenal karakter Shirono seperti membuatku rasanya berkaca dengan diriku sendiri. Karakter Shirono adalah gadis pendiam yang nggak pengen kelihatan terlalu mencolok di hadapan orang-orang namun banyak orang yang salah paham dengannya. Begitupun aku, kadang aku ngelakuin ini dengan maksud 'ini' , namun orang lan menganggap aku melakukannya karena maksud 'itu' dan pada akhirnya jadi lain ceritanya. Aku nggak suka ketika orang-orang melihatku cuman dari satu sisi dan langsung men-judge ku 'ini' dan 'itu' padahal mereka belum mengenalku dengan baik, tapi yang bisa aku lakukan cuman diam, cukup aku aja yang tau, itulah sifatku. Shirono pun seperti itu. Banyak orang yang salah paham padanya tapi dia bersikap untuk tetap fine-fine aja. Salah satu contohnya adalah ketika teman sekelas SMP nya kecelakaan dan orang-orang berasumsi bahwa itu karena kutukan dari Shirono dan Shirono senyum waktu tahu anak itu kecelakaan. Padahal sebenarnya, Shirono naksir anak itu, anak cowok jago sepak bola yang pernah naruh lap dikepalanya. Anak cowok itu adalah first love--nya dia. Anak cowok itu, Shingo minta maaf sama Shirono tiap hari tapi Shirono nggak pernah maafin dia karena Shirono cuman pengen agar Shingo menemuinya setiap hari *hahahaha :D* Tapi gara-gara hal ini anak-anak lain malah berpikiran kalo Shirono dendam dan mengutuk Shingo. Pas Shirono mau maafin Shingo, ehh~~~ si Shingo malah kecelakaan membuat orang-orang makin percaya kalo Shirono itu ngutuk Shingo. Dan soal kenapa Shirono senyum pas tahu Shingo kecelakaan itu karena dia lagi bayangin ngedatangin Shingo di rumah sakit dan Shingo ngucapin hal romantis ke dia, dan setiap Shirono mikirin khayalan cinta monyet semacam itu otomatis dia pasti tersenyum. LOL banget nggak tuh hahaha :D Btw, pemeran Shingo pas SMP ini cakep dan unyu loh~~~~ ada yang tahu namanya siapa???
Noriko sendiri adalah 'Snow White' yang diawal adalah layaknya Putri Salju yang baik hati layaknya snow white di dongeng-dongeng, namun setelah film berakhir kita pasti akan bilang "Heol, She deserve to death". Iya, dia memang baik di awal cerita, tapi semakin filmnya mengalir kita akan diberikan fakta-fakta seputar keburukannya si Putri Salju ini. Noriko memang cantik dan kelihatan sangat baik, tapi sifatnya benar-benar sifat yang bikin orang sebel plus sakit hati tingkat dewa. Karena sifatnya itulah yang membuat sang 'pelaku' nekat membunuhnya,kalo dipikir-pikir Noriko sendirilah yang membuka jalan bagi kematiannya sendiri. Waktu Shirono SD juga pernah ada anak dikelasnya yang wataknya mirip banget dengan Noriko ini, namanya Akane gadis cantik dengan sifat buruk yang suka membully teman karib Shirono, Yuko yang kata orang jauh lebih cantik dari Akane. Bertemu dengan orang seperti Noriko membuat Shirono merasa dejavu dan teringat sosok teman sekelasnya yang menjengkelkan dimasa lalu, Akane.
"Dimasa depan, apakah orang seperti Akane akan selalu menang?" -- Yuko Quotes
(pemeran Yuko--teman masa kecil Shirono cantik dan mirip bule)
Menonton film ini mungkin akan menyadarkan kita untuk tidak segera mempercayai sesuatu yang belum benar keakuratannya, karena itu bisa berakibat buruk nantinya. Telaah dulu sesuatu, jangan cepat menyimpulkan karena segala yang nampak belum tentu benar. Buat cowok-cowok yang mengidamkan bisa pacaran dengan gadis cantik seperti Noriko juga hati-hati, kalau nyatanya cantik tapi kelakuannya kayak Noriko gimana coba? Intinya, nggak semua cewek cantik itu punya hati yang bersih, jadi buat cowok-cowok juga nggak usah netapin standar tinggi-tinggi, cewek biasa-biasa aja asalkan punya hati yang bagus juga bakalan bisa terlihat cantik. Itu adalah pesan dari film ini.
Akting pemainnya juga jempolan semua, mulai dari Ayano Go, Inoue Mao,Nanao, Nobuaki Kaneko, Misako Renbutsu, Erena Ono ex- AKB48, dan Shihori Kanjiya. Oya, Shota Sometani (pemeran utama Himizu yang aku bahas diatas itu) juga main disini juga loh, tapi dia cuman peran kameo sebagai asisten Yuji yang diperankan Ayano Go. Di film ini Shota selalu ngomong ke Yuji "Memangnya yang kamu dengar itu semuanya beneran?" trus pas Yuji udah merespon dia bakalan bilang dengan acuhnya "Lupain aja". Meskipun cuman tampil dalam beberapa adegan aku seneng banget pas tahu Shota juga main disini, awalnya aku nggak yakin itu Shota apa bukan tapi aku nemuin namanya dilist cast film ini pas searching di Wikipedia ^^Shota, he's really good actor! I am started to like him !!!
Buat kamu yang suka film dengan genre misteri, detektif-detektifan yang nggak terlalu menguras pikiran silahkan nonton film ini. Film ini keren kok dan setahuku masuk Box Office di Jepang. Buat yang penasaran siapa pelaku pembunuhan Snow White--nya aku kasih clue yang mungkin bisa membuatmu menebak sebelum menonton filmnya.
"Dia adalah Orang tertekan yang memulai segalanya~~~~"
Hehe~~~ See You in another post, minna ^^
Best Regards
Reechan^^
dia adalah orang tertekan yg memulai segalanya? yuji si lelaki yang kerja di dunia televisi?
BalasHapusYuji??? Bukan kok~~ kan Yuji awalnya nggak tahu sama sekali soal pembunuhan di lembah Shigure itu~~~~
HapusReechan kuliahnya jurusan apa?? jago banget nulis reviewnya 😗
BalasHapusReechan kuliahnya jurusan apa?? jago banget nulis reviewnya 😗
BalasHapusJurusan Inggris, tapi bahasa Inggris aku buruk banget :(~~~
HapusKalo nulis review beginian sama aja kayak ngomong sendiri atau cerita sama orang, gaya bicara sama bahasa aku begini tapi dituangkan dalam bentuk tulisan, kalo dibilang jago nggak sih soalnya aku orangnya suka Typo tapi makasih udah mampir ^^
Thanks banget reviewannya min langsung sedot yang The Snow White.
BalasHapusCeritanya mantep banget keren max max. Ternyata yang itu pembunuhnya nggak nyangka juga ternyata orang itu selain dendam sama Noriko juga karena faktor sakit jiwa sedikit.
Shirono Miki kasihan banget karena dia merasa nggak ada yang percaya sama dia bahkan orangtuanya sendiri itu yang bikin dia kecewa, untungnya tetap ada Yuko yang menyemangatinya selalu. Kata orang persahabatan bagi kepompong #sindentosca.
Setuju banget Noriko memang pantas mati dengan attitude buruknya. Dia orangnya pengirian, nggak mau kalah dan hatinya busuk. Dia mengambil semua yang dimiliki Shirono bahkan sampai ke Violin favorit Shirono.
Kalo Himitsu belum nonton min, belum nemu filmnya. Reviewnya keren 5 jempol buat Admin
Iyaa~~ Shirono kecewa sama ortunya karena ortu nya itu nggak juga sebenarnya ragu sama anaknya~~~~ ortu yang baik pasti kalo emang tahu anaknya baik bakalan ngebela anaknya, salahnya ortu Shirono mereka minta maaf sebelum kasus beneran terungkap~~~ itu yang bikin Shirono kecewa. Btw, bukan Himitsu tapi Himizu. Coba cari di IDWS. Thanks udah mampir ^^
Hapuskak, yang meranin yuko waktu kecil yg waktu masih bocah siapa? yang sering di bully itu?
BalasHapuskak kalo yang meranin shirono waktu kecil nama aslinya siapa? waktu dia masih SD
BalasHapuskurang tau, taunya lead cast nya aja, kalo cast pas flashbacknya aku nggak tau, gomenn
Hapus