Hari minggu lalu Reechan baru aja selesai melakukan ujian tutup~~ Rasanya plong banget bisa ngelewatin tahap itu ~ Soalnya ujian tutup bisa di bilang adalah proses paling mendebarkan saat seorang mahasiswa ingin lulus dari kampusnya --kata beberapa orang sih ~~ Disinilah pengetahuan tentang thesis/skripsi yang sudah kita susun berbulan - bulan bakalan di pertanggung jawabkan. Percaya atau tidak, aku sama sekali nggak belajar keras untuk ujian kemarin~haha~~~ Aku adalah tipikal orang yang terbiasa belajar di bawah tekanan, materi - materi pelajaran biasanya nggak mau masuk di otak kalau aku belajar jauh - jauh hari sebelumnya, jadi aku membuka kembali thesisku 1 jam sebelum ujian dimulai dan mulai menghafalkannya. Bener kata orang, tidak perlu belajar keras di ujian tutup jika thesis/skripsi yang diujikan adalah murni hasil kerja sendiri~~ Hasilnya, aku bisa menjawab pertanyaan penguji secara spontan meskipun aku nggak terlalu melafalkan beberapa teori yang aku cantumkan di thesis~ Tapi, lebih daripada itu semua, aku berterima kasih banget sama Allah SWT yang memberikan 4 penguji nan baik hati yang memberikan pertanyaan tanpa nada intimidasi sedikit pun~ Jadinya, ujian tutup kemarin itu sangat memberikan kesan yang enjoyable sekali hingga aku bisa pulang dengan sangat cepat dan tersenyum lebar hehe~~
Karena ujian tutup telah berlalu, aku punya banyak waktu buat nonton beberapa film yang bisa mengisi waktu liburanku~~ Dan pilihan pertamaku jatuh pada Solomon Perjury. Solomon Perjury adalah film yang rilis tahun 2015 namun niat untuk menontonnya baru muncul setelah aku tahu kalau Korea mengadaptasi film ini dalam bentuk drama korea yang bakalan tayang di jTBC 9 Desember nanti. Niat untuk menonton semakin kuat begitu aku tahu kalau Hiroya Shimizu juga bermain di film ini~~ Well, setelah nonton Chihayafuru Live Action entah mengapa aku jadi keranjingan ngubek ngubek film atau dorama - dorama para male castnya haha~~ Aku bahkan niat nyari link download doramanya Hiroya yang Tenshi no naifu tapi sampai sekarang belum ketemu juga :(
Okay, lets review~
Solomon Perjury terbagi dalam dua part movie, yaitu Part I : Suspicion dan Part II : Judgement. Film ini diangkat dari sebuah novel ternama (sama seperti Confession yaa~) Part I : Suspicion menceritakan tentang awal mula kasus di SMP Joto yang menggemparkan, pergejolakan para pemainnya yang emosional, sedangkan untuk Part II : Judgement menceritakan bagaimana mantan kelas 2A di SMP Joto melakukan persidangan terhadap kasus tersebut dengan cara mereka sendiri ~ Durasi untuk setiap part filmnya adalah 2 jam, jadi total 4 jam~~fufufu~~~
Fyi, para pemain di film ini di saring melalui audisi yang cukup ketat, bahkan untuk sekedar pemeran figuran (murid - murid SMP Joto dan orang tua murid yang hadir di persidangan) juga di audisi~ Pemeran utama wanita film ini , selain karena kemampuan aktingnya yang bagus, ia juga memiliki nama karakter yang sama dengan yang di novel, Ryoko Fujino~ Ryoko sendiri berhasil memenangkan Rookie Best New Comer berkat perannya yang apik di film ini~~ Begitu melihat bagaimana Ryoko memerankan "Ryoko" yang begitu emosional sih kayaknya pantes aja dia menang ~ haha~
Film ini di mulai ketika Ryoko dewasa kembali memasuki sekolah lamanya, disana ia di sambut oleh seorang guru perempuan yang mengenal Ryoko sebagai seorang legenda di sekolah. Perbincangan demi perbincangan dengan guru tersebut membawa Ryoko untuk kembali flashback di masa saat ia masih bersekolah di sekolah tersebut. Ia adalah murid SMP 14 tahun yang bisa di bilang adalah murid teladan, ia hidup bersama ayah, ibu dan 2 orang adiknya yang masih kecil. Ayah Ryoko adalah seorang polisi setempat. Keluarga mereka terlihat hangat, aku beneran speechless sama akting 2 adik Ryoko yang masih kecil itu, saat ayahnya pulang mereka beneran berakting sangat 'natural'~~haha
Saat itu adalah tahun 1990. Salju lebat menyelimuti hampir seluruh kota, namun Ryoko yang rajin bersama temannya tetap pergi ke sekolah pagi sekali karena mereka di tugaskan untuk memelihara kelinci sekolah. Sebenarnya, itu bukanlah tugas mereka, melainkan tugas piket teman sekelas mereka yang bernama Takuya Kashiwagi. Tapi, Kashiwagi sangat jarang masuk sekolah membuat Ryoko -- yang notabene adalah ketua kelas dan temannya mengambil alih pekerjaan piket itu. Karena suatu hal, mererka berdua memilih masuk gerbang sekolah belakang, dan saat itulah mereka menemukan sesuatu yang ganjil di balik hamparan salju pekarangan sekolah. Disana terlihat tubuh teman sekelas mereka, Takuya , yang sudah terbujur kaku.
Polisi menetapkan bahwa Takuya melakukan bunuh diri. Awalnya, semua orang percaya akan hal itu namun secara tiba - tiba Ryoko mendapatkan surat yang bertuliskan bahwa Takuya merupakan korban pembunuhan dari ketua gang paling berpengaruh di kelasnya, Oide Shunji (Hiroya Shimizu). Bukan hanya Ryoko, namun pihak sekolah juga menerima surat tersebut.
Menerima surat tersebut membuat Ryoko terus terngiang kata kata sinis yang pernah Takuya tujukan untuk dirinya. Bahwa Ryoko adalah orang yang munafik. Bahwa Ryoko adalah orang yang hanya mengandalkan kata - kata namun tidak pernah bertindak apapun.
Kemunculan surat tersebut tanpa di duga menimbulkan berbagai masalah. Tidak hanya bagi Ryoko yang bergejolak batinnya, namun juga bagi sekolah yang kewalahan menghadapi wartawan super menyebalkan yang berniat mengangkat kasus Takuya di layar kaca, wali kelas 2A, Ibu Moriuchi yang mengundurkan diri akibat insiden surat itu,serta Shunji dkk yang memilih tidak pernah datang ke sekolah lagi karena seisi sekolahan sudah men-cap mereka sebagai pembunuh.
Penulis surat tersebut adalah Juri Miyake (Anna Ishii), teman sekelas Ryoko yang mengaku sebagai saksi mata bagaimana Shunji membunuh Takuya di atap sekolah saat malam natal. Di dukung oleh sahabat karibnya, Matsuko, mereka mempunyai rencana sendiri dalam menghadapi kasus kematian Takuya dengan mengirimkan surat ke beberapa pihak. Namun, ide mereka dengan mengirimkan surat malah membuat keadaan semakin kacau hingga sahabatnya , Matsuko harus meninggal dunia~ Trauma akan hal itu, Juri bahkan tidak pernah masuk sekolah lagi dan mulai kehilangan suaranya.
Insiden Kematian 2 teman sekelasnya, serta pertemuan Ryoko dengan teman masa kecil Takuya, Kanbara (Mizuki Itagaki)-- yang berasal dari sekolah lain membuat semangat Ryoko untuk memecahkan kasus kematian Takuya. Ryoko kesal karena wartawan yang super mengesalkan itu terus memojokkan sekolah dan menyimpulkan segala suatu kejadian dengan seenaknya~ Yup, wartawan di film ini beneran nyebelin banget >< ugh~ Nggak hanya wartawan tapi juga ada beberapa guru di sekolah mereka yang sumpah annoying banget~ Useless teacher ~
"Orang - orang yang bersekolah di SMP Joto adalah orang - orang yang paling tahu apa yang sebenarnya terjadi di sekolah mereka sendiri. Kami akan mengungkap kebenaran dengan cara kami sendiri" Ryoko Fujino
Akhirnya, muncullah ide Ryoko untuk melakukan persidangan mereka sendiri di sekolah untuk mencari tahu kebenaran di balik kematian Takuya. Tentu saja, hal itu kedengaran konyol karena mereka masih anak 14 tahun yang nggak tau apa - apa soal hukum, tapi Ryoko yang memiliki tekad kuat akhirnya mampu mewujudkan hal itu. Mereka benar - benar melakukan persidangan di sekolah selama 5 hari dengan terdakwa Oide Shunji demi mengungkap kebenaran, tanpa niat memberikan hukuman kepada pihak yang bersalah~ Sebuah persidangan yang semata - mata memang di tujukan untuk menjernihkan kebenaran dari kematian Takuya agar tidak simpang siur seperti yang di beritakan di televisi~
Berhasilkah Ryoko dkk mengungkap tabir kebenaran dari kasus kematian Takuya? Benarkah Shunji adalah pelaku pembunuhan Takuya? Apakah surat yang di tuliskan Juri adalah sebuah kebenaran? Well~ 4 jam menonton film ini kayaknya mengalir begitu saja, sedikit demi sedikit paham kita bisa jadi paham tentang apa yang sebenarnya terjadi. Selain Ryoko yang berakting dengan sangat baik disini, jangan lupakan akting Anna Ishii sebagai Juri Miyake. Aku beneran kaget pas tahu dia adalah personil E-Girls , well, aku lagi suka - sukanya sama lagu E-Girls akhir - akhir ini ~ Aktingnya membuat kita akan benci, kesal sekaligus prihatin akan situasinya di saat yang bersamaan. Adegan saat ia kehilangan suaranya itu somehow creepy and scary tapi menyedihkan juga~~
Tapi beneran, akting Anna Ishii sangat bagus sehingga aku jadi penasaran sama film - film lain yang dia mainkan~ Perannya sebagai Juri Miyake, murid yang menjadi korban bullying Shunji beneran total disini karena ada adegan dimana Shunji (Hiroya) mesti menginjak wajahnya pake kaki. Sumpah, rasanya pilu banget pas ngeliat Juri di bully hanya karena wajahnya yang jerawatan, tambah pilu lagi pas sahabatnya Matsuko datang dan ngebelain dia tapi ujung - ujungnya mereka nggak bisa lari dan terus berteriak minta tolong tapi nggak ada satu pun yang nolong mereka. Scene itu sumpah~~ Heartbreaking banget :( Kisah persahabatannya dengan Matsuko, yang somehow memang sering kita temukan kisah persahabatan seperti mereka dimana - mana membuat hati ini jadi sedikit tersentuh. Matsuko benar benar sahabat yang baik, meskipun Juri adalah gadis yang egois dan lebih suka mementingkan diri sendiri, ia tetap betah berteman dengannya.
Rasanya agak aneh ngeliat Hiroya jadI berandalan di film ini , dia adalah pembully tapi mengingat perannya di Kawaki sebagai korban bully di Kawaki yang beneran parah rasanya itu bertolak belakang banget. Entah yaa~~~ image Hiroya di Kawaki itu susah banget rasanya lenyap dari ingatan ini, aku beneran trauma nonton Kawaki :( hhueee~~~ Tapi, Hiroya beneran lebih cocok dapat peran yang swag angkuh seperti ini. Tolong, Hiroya, jangan pernah menerima tawaran peran sebagai anak lemah lagi :(
Aku suka bagaimana Hiroya memerankan seorang pembully yang juga memiliki sisi baik hati ~
Pujian akting terbaik rasanya memang pantas jatuh ke sang pemeran utama. Ryoko--san beneran membawakan peran "Ryoko" yang di novel dengan sangat baik. Ryoko adalah karakter murid rajin yang sebenarnya sangat menjauhi masalah, itulah mengapa ia tidak menolong Juri dan Matsuko saat di bully Shunji meskipun ia melihatnya dengan mata kepalanya sendiri. Ia takut terlibat dan tidak ingin ikut campur. Namun ucapan Takuya yang mengatakan bahwa ia tidak lebih dari sekedar munafik membuatnya sadar untuk lebih berani bertindak dan menyikapi sesuatu. Itulah alasan mengapa ia bersikeras dan berjuang mengadakan pengadilan untuk meluruskan kematian Takuya. Adegan saat ia beradu mulut dan pada akhirnya di tampar oleh seorang guru beneran emosional banget ~ Aku suka setiap kali Ryoko menangis tanpa terkesan cengeng sedikit pun ~ Benar - benar gadis yang tangguh ~
Rasanya menarik juga melihat bagaimana film ini menceritakan perjuangan sekumpulan anak SMP dalam membuat sebuah pengadilan yang sejujur - jujurnya. Mereka beneran niat dalam men- setting siapa yang akan jadi hakim, jaksa, pengacara dan jurinya. Meskipun di hari pertama mereka di ketawai dan di anggap konyol namun hari seterusnya, pengadilan jadi berjalan serius dan semuanya juga ingin tahu fakta di balik kematian Takuya dan surat Juri.
Solomon Perjury tidak se-dark yang aku pikirkan, tapi film ini begitu sarat akan makna jika dilihat dari berbagai sisi~ sisi siswa SMP 14 tahun dan juga sisi orang dewasa~ film ini punya kekuatan yang membuat hati kita teriris jika menontonnya~
Aku menyukai background music di film ini~~~ hehe
Solomon Perjury tidak se-dark yang aku pikirkan, tapi film ini begitu sarat akan makna jika dilihat dari berbagai sisi~ sisi siswa SMP 14 tahun dan juga sisi orang dewasa~ film ini punya kekuatan yang membuat hati kita teriris jika menontonnya~
Aku menyukai background music di film ini~~~ hehe
Meskipun begitu, aku merasa ending film ini masih ada yang kurang. Aku ingin melihat persahabatan seperti apa yang Ryoko maksudkan di masa sekarang bersama teman - teman perjurynya. Akan lebih baik kan jika di perlihatkan bagaimana para anggota peradilan menjalani hari mereka dengan positif setelah melakukan pengadilan legendaris di sekolah itu~ Juga, kenapa tidak di perlihatkan dengan siapa Ryoko akhirnya menikah? Ia hanya bercerita bahwa ia sudah menikah dan punya anak~
Tapi, untuk ukuran film yang diisi para pemain yang benar - benar baru dalam dunia akting ini sih udah bagus banget~ Salut sama film ini yang bisa tembus pendapatan 122 juta Yen untuk part I nya di jepang~ as expected to be box office movies ~ Kalo yang Part II nya aku kurang begitu tahu, tapi kalo Part I nya saja sudah sesukses itu Part II nya juga semestinya sukses dong~~ hehe
Tapi, untuk ukuran film yang diisi para pemain yang benar - benar baru dalam dunia akting ini sih udah bagus banget~ Salut sama film ini yang bisa tembus pendapatan 122 juta Yen untuk part I nya di jepang~ as expected to be box office movies ~ Kalo yang Part II nya aku kurang begitu tahu, tapi kalo Part I nya saja sudah sesukses itu Part II nya juga semestinya sukses dong~~ hehe
Drama adaptasi Korea nya sendiri sebentar lagi akan tayang dan aku memiliki niat untuk mengikutinya~ Sama seperti versi film jepangnya, pihak produksi korea memberikan taburan para pemain baru di drama remake ini~ Dalam daftar castnya yang aku kenal cuma si pemeran utama Kim Hyun Soo -- yang merupakan Jun Ji Hyun muda di Man From Stars bukan? dan Solbin Laboum yang entah akan berperan sebagai apa. Selebihnya, beneran baru pertama kali denger nama nama mereka~
Tapi aku nggak menaruh ekspektasi sih sama drama koreanya, Korea hampir tidak pernah berhasil mengemas remake Japan menjadi sesuatu yang lebih daripada aslinya, lihat saja bagaimana Playfull Kiss, Nodame Cantaible dan Kaseifu No Mita di kemas menjadi sebuah drakor. Tidak jauh lebih baik dari versi aslinya bukan? Tapi aku tetap saja penasaran bagaimana Korea akan mengemas Solomon Perjury. Apakah alur plotnya sama persis? Apakah konflik batin antar pemainnya bisa terasa? Well~ lets see~
Bonus Pict ~~
Itagaki & Hiroya~ Hot Berondong masa kini~~~~
Best Regards
Reechan
jadi penasaran versi korea sama jepangnya mau nonton
BalasHapusAyo nonton versi jepang dulu! hehe~
Hapuspembunuh sebenarnya di versi jepang siapa yahh min??
BalasHapusterus yang bunuh siapa min?
BalasHapusHaloo~~ pembunuh sebenarnya di versi Jepang adalah Takuya sendiri ^^
BalasHapusJadi Takuya gk dibunuh? Dia emang bunuh diri? Kalo versi korea yg jadi takuya namanya lee so woo. Berarti so woo bunuh diri dong?
BalasHapusIya , kalo versi korea ngikutin yg jepang sih harusnya lee seo woo memang murni bunuh diri ~ takuya itu depresi akut karena dia ngeliat semua manusia tuh palsu, alasan kematian takuya juga ada sangkut pautnya dengan teman masa kecilnya, si kanbara yg secara nggak langsung mendorong ryoko untuk melakukan persidangan ~ yg bikin masalah ruwet itu si juri nya~
Hapuswahh ga tau mau nyesel apa lega baca komenan setelah tau ending Solomon Perjury versi Jepang kayak gimana... thanks ya udah share...
BalasHapusyg korea ga bagus ngeremakenya min kalo di bandingin sama aktingnya yg jepang jauh bgt banyak hal yg di ubah juga jd makin gaje
BalasHapusAh iya~~~~ nge-borringin ! Tapi itu temennya Ryoko yang nemuin mayat Takuya di Korea kenapa jadi cakep banget yaa~~~ di Jepang dia gendut embul unyuu >< Korea improve wkwk~~~
HapusUdah nonton yang meranin kanbara itu yang jadi cowok versi muda di Ao Haru Ride bukan sih? Sumpah cakep banget ! Yang meranin oide shunji juga cakep songong mukanya tapi kasian pas dia di pukul bapaknya trus tinggal di rumah susun, tukang bully gitu tapi dia pada dasarnya sayang banget sama emaknya jadi sedih nontonnya. syukur banget dia akhirnya ngaku salah dan tobat. takuya ini bunuh diri karena kanbara kan ya? stress dia kanbara yg temennya bisa hidup bahagia tanpa depresi padahal kanbara itu cuman anak pungut sementara dia yg keluarga utuh baik baik aja ngerasa ga bahagia. ortu takuya padahal baik tapi takuya pendiem jadi jarang ngomong sama ortunya
BalasHapusEh iyaa~~~ baru nyadar dia yang jadi Mabuchi Kou versi SMP >< Ganteng banget yaa di AoHaraido >< di sini juga ganteng sih cuman karena settingnya 1990 jadi jadul gitu tampilannya ~Iyaa~~ Shunji itu jadi pem-bully di sekolah karena didikan bapaknya, aslinya dia penyayang banget apalagi sama Ibunya. Pas keluarganya jatuh miskin baru deh sifat asli Shunji yang baik itu terungkap~ eh ~~ tapi dia tetep songong pas pengadilan , semua murid nunduk sebagai penghormatan ke mantan kepala sekolah , tapi cuman Shunji aja yg nggak nunduk wkwk still swag till the end (y) ~ Iya , makanya Kanbara ngerasa bersalah banget dan ngemanfaatin (?) Ryoko buat bikin pengadilan biar secara nggak langsung dia bisa nebus dosa - dosanya dan merasa teradili karena dia merasa dialah penyebab Takuya lompat dari atas gedung sekolah ~ Kalo aja pada malam natal itu Kanbara tetep nemenin Takuya mungkin Takuya nggak bakal kesepian dan nggak jadi mati :(
Hapusoh ya yg jadi juri aslinya cantik banget juga ya anak girband di sini cantiknya ketutup jerawat . setuju sama kamu aktingnya juri gila mantep banget, apalagi pas adegan di uks dia ngomong tapi suaranya ga keluar sumpah jadi kayak film horor suasananya. yg jadi ryoko juga cantiknya alami banget. yg jadi ryoko korea cengeng min, kelihatan lemah ga kayak ryoko yg kuat dan tahan batin.
BalasHapusIya ~~~~~~ pemeran Juri itu membernya E-Girls, cantik banget apalagi pas rambutnya panjang, dia juga penari yang hebat banget di grupnya (y) Haha~~~ lebih horo pas ending Part I pas dia ngetik di komputer trus mamanya muncul dan ngebaca semua isi chat -an Juri sama wartawan, ekspresi Juri sama mamanya horor gilaaa~~~ Ah iya~~ ku cuman nonton Ep.1 nya aja yang Korea, Kim Hyun Soo mukanya melankolis sih jadi kesannya lemah, kalo Ryoko Fujino dia nangis meleber pun ekspresinya tetep tegar luar biasa (y)~ Versi Korea improvenya banyak yaa~~ wkwk ~ Kepseknya yang harusnya baik hati nan dermawan malah di bikin nyebelin picik nan tamak~ kalo gitu, pas pengadilan nanti nggak ada scene seisi sekolahan hormat 90 derajat buat pengabdian pak kepsek dong, padahal itu memorable scenenya solomon perjury yang heart touching banget :(
HapusSeharusnya yg bunuh diri itu Kanbara dong secara dia itu anak pembunuh, dia ngeliat dengan mata kepalanya bapaknya sendiri ngebunuh ibunya, udah gitu jadi anak adopsi pula, hidup dalam bayang masa lalu ortunya, tapi malah takuya yang bunuh diri , takuya nya aneh
BalasHapustapi ini film gak serem kan? males nonton film serem Jepang haahhahahaa emg dasarnya penakut sih
BalasHapusnggak serem kok, ini malah lebih kepada tragedi hehe
HapusBaru nonton yg versi korea, karena yg main Jang Dong Yoon siih ... list baru buat film jepang nih... makasih yaa min buat reviewnyaa...
BalasHapus