Rabu, 04 November 2015

{Review} J-movie - The World Of Kanako / Kawaki


Makin ke sini emang stress makin melanda hebat sih, judu l skripsi belom ke acc, presentasi kelompok belom rampung, rasanya pengen ke dokter rontgen otak siapa tahu berdarah dalamnya huehuhue∪ˍ∪


Baru baru ini ada temen cowok yang merekomendasikan sebuah film jepang ke aku, soalnya dia tau kalo aku itu lebih prefer ke jmovie - dorama daripada k-drama, judul filmnya Kawaki, atau dalam bahasa inggris judulnya itu The World Of Kanako.

Sebelum nonton di PC, aku sempet ngintip trailernya di Youtube dan lumayan bikin penasaran karena genrenya yang thriller - mystery dan cukup exicted karena film ini di garap dengan sutradara yang sama yang menggarap salah satu film jepang suspicious thriller favorit aku, Kokuhaku (Confession) , tau Confession kan? Itu salah satu film bombastis dari jepang kalo kata aku sih. Di tambah lagi, Nana Komatsu, main cast di film ini kabarnya ia mendapat pujian yang baik dari para kritikus berkat film ini, Nana juga meraih pendatang baru terbaik di salah satu award bergengsi berkat Kawaki ini. Setelah melihat akting Nana di Close Range Love tentu aku makin penasaran pengen liat dia di film misteri kayak gini.
Kawaki ini menceritakan tentang seorang mantan detektif yang hidupnya serampangan, gak beraturan sebut saja Tuan fujishima. Tuan Fujishima ini meninggalkan keluarganya. Suatu hari, dia menerima telepon dari mantan istrinya yang memberi kabar kalau putri semata wayang mereka, Kanako menghilang. Tuan Fujishima datang kembali ke apartemen lamanya, dan dia menemukan ada benda aneh di tas putrinya, obat-obatan terlarang dan suntikan. Tuan Fujishima pun mencari putrinya, namun makin ke sini ia dihadapkan keterkejutan yang amat menakutkan akan kehidupan putrinya. Kanako... ternyata tidak seperti yang orang - orang bayangkan.

Diluar dugaan, film ini berat. Berat banget sampai rasanya aku gak kuat buat ngelanjutin film ini sampai selesai. Aku suka film thriller misteri, tapi film ini kayaknya bukan selera aku banget. Terlalu banyak hal yang bikin aku goosebumps, sampai di skip-skipin, kelewatan nalar pikiran aku juga. Yang membuat kenapa film ini bukan taste aku banget, karena banyak banget scene sex abuse di film ini. Yang bikin aku shock adalah ngeliat cowok kece nan innocent macam Hiroya Shimizu sama Shono di rape (?) in dan dijadikan pemuas nafsu om - om tua. Aku paling nggak bisa ngeliat cowok kece di gituin  
((´д`)) padahal sebenarnya film ini bertabur bintang banget, banyak banget aktor -aktris populer di film ini, udah ada
Nana Komatsu, ada Koji Yakusho, Ai Hashimoto, Hiroya Shimizu, Mahiro , Shono, Satoshi Tsumabuki, Miki Nakatani, Fumi Nakaido, Aoi Morikawa, Joe Odagiri, gila gak tuh castnya >< all star banget.

Sebenarnya aku thumbs up banget sama akting para castnya, terutama sama akting nya Nana Komatsu. Berawal dari biasa aja ngeliat dia di Close Range Love, setelah nonton ulang CRL aku jadi mulai sreg sama dia. Maksudku aktingnya lumayan di situ, not bad meski gak sreg pas awal nonton (mungkin pengaruh nonton CLR sendiri kali yah, setelah nontonnya ramean jadi suka aktingnya Nana). Di sini Nana berperan jadi goddess sekolahan, cantik, pintar, di kagumi gitu lah pokoknya. Tau - taunya, dia bener - bener bastards, brengsek, psycho sampai ke dalam - dalamnya.  Kanako ini mau di bilang bipolar sebenarnya nggak juga. Tapi apa ya..... karakternya itu ibarat Tomie yang bisa menghasut siapapun hanya dengan senyum dan tertawa. Kanako ini sebenarnya adalah korban dari kehancuran keluarga yang berakhir berantakan, membuatnya kesepian dan menggila dengan kepribadiannya sendiri. Kanako menganggap dunia ini hanyalah mimpi, dia bebas mencium dan membunuh siapa saja yang dia mau. Agak geli juga pas scene Kanako ngekiss papanya sendiri, dokter pribadinya yang notabene merupakan orang yang lebih tua dari Kanako. Nana Komatsu beneran kelihatan murahan, rendahan dan bitch di sini. Tapi sisi lonely, gila dan suspiciousnya dapet banget. Scene lain yang bikin aku 'heh' itu adalah pas Kanako ngekiss Ogata di upacara kematian Ogata. Kanako beneran keliatan gilanya disitu, dia ngekiss mayat di peti sambil tersenyum.

Film ini di penuhi karakter orang - orang brengsek. I mean, hampir seluruh castnya itu bastards. Kanako itu brengsek, tapi apa yang membuatnya sebrengsek itu? Jawabannya adalah papanya. Tuan Fujishima ini adalah pemeran utama, tapi aku beneran nggak suka karakter dia. Brengsek, pengecut, gila... gak tau deh gimana mendeskripsikannya. Gak ada sama sekali sisi baiknya, kirain dia bisa tobat taunya nggak >< 

Tidak ada cast yang bener - bener bisa di sukai di sini. Kanako, Papanya, Mamanya, temen - temen Kanako, sensei, dokter, polisi, semuanya brengsek...sek...sek...

Sampai sekarang kayaknya aku masih nggak bisa maafin Kanako yang udah ngerusak hidup Boku yang di perankan Hiroya Shimizu. I mean, Boku itu anak baik - baik,  innocent, tulus sama Kanako tapi Kanako malah dengan teganya ngejerumusin dia di dunia prostisusi. Kasihan banget Hiroya di sini,  padahal nih anak kebagian peran egois dan berandalan di dorama Angel Knifes, tapi di sini aku beneran kasihan sama perannya dia, sama yang jadi Ogata. Gila ya sutradaranya, cowok - cowok innoncent pada di gituin , nyebelin banget gak sih....

Hiroya dan Mahiro adalah calon - calon aktor masa depan dengan skill akting yang mumpuni. Mahiro disini jadi Matsunaga, yang kayaknya pengedar narkoba gitu...





Padahal sinematografi di film ini udah bagus banget, aku suka sinematografi pas party scenenya. Pesta narkoba yang ada di benak aku kayaknya bakalan jadi pesta sakaw yang iewwh dikemas jadi menarik dan terkesan kawaii dengan warna - warna dan stiker - stiker yang biasanya kita temukan di photo editor smartphone kita. Drugs nya di bentuk jadi kayak vitamin gitu, bentuknya love, star dsb, dan cukup seru juga ngeliat Kanako foto- foto di sepanjang party , feel partynya itu kerasa banget. Tiap ada party atau prom gitu kan biasanya ada ruangan khusus buat foto - foto sendiri atau sama temen, yangnfoto biasanya yang bikin partynya sendiri buat jadi koleksinya dia. Aku pernah beberapa ikut party yang kayak gitu sih, tapi bukan Drugs Party macam Kanakonya ini yaa~ itu pas temen birthday kalo gak salah.



Ini salah satu foto waktu birthday party waktu itu.



Jujur aja film ini membingungkan, sangat membingungkan. Terutama pas endingnya, si sensei yakin banget Kanako udah mati waktu di mobil dan dia menguburkan Kanako di salah satu tempat bersalju, namun pas Tuan Fujishima minta sensei untuk menggali kembali tempat ia menguburkan Kanako, tidak ditemukan jasadnya Kanako. Tuan Fujishima terus menggali, bertekad menemukan Kanako dengan tangannya sendiri. And.... the End. LOL. Jadi pada akhirnya penonton dibuat pusing apakah Kanako beneran sudah mati, masih hidup, atau gimana? Aku nggak ngerti sama sekali. Dan banyak juga sih scene yang aku skip - skip karena nggak kuat liatnya ~



Habis nonton film ini bukannya streess berkurang, tapi malah nambah.  Kalo di suruh pilih mana Kawaki atau Kokuhaku, udah jelas aku pilih Kokuhaku. Sebenarnya film ini bakalan jadi keren banget andaikan script writernya mau untuk mengurangi sex abuse nya, mau untuk mengubah karakter tuan fujishima jadi orang yang bisa berubah dan sadar sedikit akan hidupnya, mau untuk memperjelas apa yang terjadi pada kanako pada bagian endingnya, mau untuk memberikan secercah masa depan yang cerah untuk setidaknya satu saja cast di film ini. But not, all is hopeless.....
















Best Regards



Reechan



9 komentar:

  1. penasaran deh mau nonton

    BalasHapus
  2. Reechan udh liat lagu kuchibiru ni be my baby akb48 belum? Enak lho lagunya

    BalasHapus
    Balasan
    1. udah denger sekilas sih tapi kurang sukaaa~~~ nunggu full mp3nya aja dulu~~~

      Hapus
  3. Weh aku nontonin ini jg malah stress, udah gtu gantung lagi... Si kanako mati apa ga? Padahal ska bgt liat karakter mahiro di quartet... Eh di film ini jadi.... Sebenernya bagus klo ga ada adegan sexnya... Hoho maaf panjang bgt komennya

    BalasHapus
  4. woi asli bingung sama endingnya
    gantung bet dah

    BalasHapus
  5. btw itu foto party siapa yg sendirian?keknya gak ada di scene filmnya

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...