Ngomong-ngomong soal Ayame Gouriki, siapa sih yang nggak tau dia? Cewek satu ini populer namanya semenjak bermain sebagai salah satu peran di Mirai Nikki meskipun honestly, karakter dia di Mirai Nikki itu cukup bikin annoying penonton. Ayame juga banyak membintangi sejumlah dorama. Karakter wajahnya yang imut-imut dan mungil mungkin menjadi faktor kenapa dia sering banget di pake menjadi cast di Movie atau Dorama.
Oke, mari kita mulai me-review! :3
1. Kuroshitsuji aka Black Butler
Tentunya buat pecinta Anime nggak bakalan mungkin pura-pura nggak tau apa itu Kuroshitsuji aka Black Butler yang Anime nya di buat sampai bersession-session itu. Yup, Kuroshitsuji itu populer banget dan itulah mengapa sampai di bikinin Live Action-nya segala. Tapi berbeda dari film Live Action kebanyakan, Film satu ini tidak mengadaptasi sepenuhnya cerita dari Manga dan Anime--nya. Perbedaan mencolok terletak pada pemeran utama film ini, dimana kalau di Anime karakter main - cast - nya adalah seorang anak kecil cowok bernama Ciel Phantomhive, namun kalau di film yang jadi main cast justru seorang gadis remaja yang harus menyamar sebagai seorang lelaki bernama Shiori Genpo (Ayame Gouriki).
Well, Black Butler Live Action adalah sebuah film Live Independent yang mencoba menciptakan cerita baru meskipun masih memegang konsep asli dari Anime--nya, yaitu tentang seorang anak yang ingin balas dendam, melakukan kontrak dengan setan, dimana ia pada akhirnya mendapatkan seorang 'pelayan hitam' yang sesungguhnya adalah Devil dan akan memakan jiwanya.
Shiori Genpo , adalah seorang anak perempuan dari keluarga Bangsawan terkenal. Ayahnya adalah 'anjing sang ratu' yang sangat di percaya dan di segani. Semasa kecil hidup Shiori baik-baik saja, ia punya orang tua yang menyayanginya. Namun kebahagiaan Shiori lenyap ketika kedua orang tuanya tewas terbunuh dan ia hampir saja di lenyapkan. Dengan dendam akan kematian orang tuanya yang terus menyelimuti hatinya, Shiori - kecil bertemu dengan 'Akuma-san' , devil yang menjanjikan akan membantu Shiori membalaskan dendamnya dengan balasan Shiori harus memberikan jiwa--nya kepada sang Devil ketika tujuannya sudah tercapai. Shiori setuju dengan tawaran itu, dan sang Devil pun menjelma menjadi Black Butler pribadinya, bernama Sebastian yang akan selalu menuruti setiap perintah dari mulut Shiori.Shiori pun muncul kembali bersama Sebastian di kediaman keluarga Genpo sebagai Kuyoharu Genpo, anak lelaki yang merupakan saudara jauh keluarga Genpo. Shiori secara perlahan mengambil alih perusahaan dan diam-diam menjadi 'anjing-sang-ratu'(pekerjaan ayahnya di masa lampau) karena ingin mencari tahu pembunuh orang tuanya.
Dalam menjalankan tugas sebagai 'anjing-sang-ratu', Shiori harus mengungkap kasus 'Kematian' dimana Kota menjadi resah akan merebaknya kejadian mummi-massal yang di yakini merupakan perlakuan setan. Shiori berusaha mengungkap kasus itu, yang kemungkinan jalan titik temu untuk bisa menemukan pembunuh orang tuanya. Namun siapa sangka, kasus mummi itu bukanlah dilakukan oleh setan melainkan oleh manusia, dalam bentuk obat mematikan bernama 'Necrosis'.
Pemeran Sebastian--sang Black Butler, dimainkan oleh Mizushima Hiro yang juga berperan sebagai Butler dalam dorama Mei-chan no shitsuji Butler (kayaknya Hiro-san ini suka banget ya ngambil peran Butler-Butleran). Banyak orang yang bilang kalau Hiro-san tidak cocok memerankan tokoh Sebastian karena ekspresi wajahnya yang tidak seperti Sebastian di Anime ataupun model rambut berombaknya yang sangat tidak menyerupai Sebastian 2 dimensi. Hahaha.... Tapi nih ya, honestly aku lebih suka Sebastian di Live Action daripada di Anime-nya sendiri.Aku suka sama aktingnya Hiro-san disini!!! kyaa >_<
Seharusnya sih kalo nonton film ini kita nggak boleh ngebawa karakter pemain dalam Manga--nya ketika menonton , karena Live Action-nya sendiri sudah mengumumkan kalau jalan cerita yang mereka tampilkan akan berbeda dari versi Mangan ataupun Anime--nya, which means karakter penokohan setiap pemainnya juga bakalan di ubah, jadi wajar saja kalau Sebastian versi Live Action itu berbeda dengan Sebastian di Anime. Sebastian di Movie ini lebih banyak tersenyum-senyum seduktif (?), karakternya tenang, dan wajahnya tidak sedingin Sebastian di Anime (kalo boleh di bilang..... mukanya agak-agak playboy alert hahaha :D). Yang aku suka dari penampilan Hiro-san as Sebastian adalah kemampuan berkelahinya yang sangat menakjubkan dan perwujudannya sebagai Butler yang memang meyakinkan.Aktingnya sebagai seorang Butler yang selalu patuh sama Majikannya benar-benar membuat aku betah untuk nonton film yang durasinya nyaris 2 jam-an ini, hohohoho :D
Karakter lain yang aku suka adalah pemeran Rin (kalau di Anime- namanya Mei Rin), seorang Butler Girl ceroboh berkacamata yang nyaris tidak bisa melakukan pekerjaan rumah, penakut, dan canggung namun siapa sangka jika kacamatanya terlepas ia akan beruubah menjadi sosok gadis yang berani dan jago bertarung :3
Kesetiaannya kepada Shiori sangat tinggi karena orang tuanya dulu juga adalah pembantu di Keluara Genpo, membuatnya berjanji untuk melindungi Shiori apapun yang terjadi.
Yang aku suka dari film ini adalah sinematografi nya yang cantik sekali. Mungkin karena Jepang bekerja sama dengan Warner Bros jadi bisa mendapatkan efek Kota tahun 2020 yang tetap kental dengan nuansa klasik ala film-film London, menunjukkan bahwa film ini memang wajib di beri standar Internasional layaknya film Hollywood sekelas 'Charlie & The Chocolate Factory'.
Pada scene akhir aku dibuat Dokki-Dokki ketika melihat Sebastian melanggar aturannya sebagai Devil dengan menyelamatkan Shiori yang nyaris saja mati dan menjadi mummi dengan memberikan obat penawar racun melalui sebuah ciuman. Disitu aku jadi nanya , apakah Sebastian suka sama Shiori tanpa sadar karena sudah terlalu lama melindungi Shiori dari kecil? Well, i hope a LoveLine!!! >O<
Dan pas endingnya, Sebastian menjaga Shiori sampai tertidur dengan mengatakan akan selalu berada di samping Shiori sampai akhir. Itu akhirnya, Sebastian nggak begitu berniat memakan jiwa--nya Shiori dan yang ingin ia lakukan hanyalah terus berada di sisi Shiori, bukan?
Oh ya, ending film ini membuat aku bertanya-tanya , apakah akan di buat Kuroshitsuji 2? Karena Hanae mengungkapkan bahwa bukan dia lah satu-satunya yang membunuh orang tua Shiori, ada 'orang lain' di balik semua ini, dan 'orang itu' belum terungkap sampai film habis, dan itu berarti tujuan Shiori belum sepenuhnya tercapai makanya Sebastian nggak ingin melihatnya mati dulu. Well, kalo itu beneran, aku akan sangat exicted untuk menunggu film lanjutannya :3 Just hope, semoga!!! I want to see Sebastian face again!!! ^O^
2. L-DK
Aku ngebet nonton film ini setelah nonton Trailer--nya dan tahu kalau pemeran cowoknya adalah Kento Yamazaki yang berperan sebagai Sakikabara Kouchi dalam Another Live Action. Beruntungnya kembali Ayame-san, di pasangkan bersama cowok cakep !! :3
Jadi L-DK (Living Dining Kitchen) ini menceritakan tentang Aoi yang terpaksa harus satu kamar sama cowok paling populer di sekolahnya, Shuusei. Shuusei ini pernah nolak Moe, sahabat baik Aoi yang membuat Aoi marah dan melabrak Shuusei namun akibat tendangan tanpa di duga Aoi membuat Shuusei cedera dan Aoi pun merasa bersalah. Ternyata, Shuusei ini merupakan tetangga samping kamar Aoi. Shuusei yang cedera pada akhirnya menyuruh Aoi melakukan pekerjaan dapur untuknya karena dia lapar, namun akibat kecerobohan Aoi membuat kamar Shuusei rusak dan harus di perbaiki. Shuusei pun memutuskan untuk tinggal di kamar Aoi sampai kamarnya selesai di perbaiki, dan Aoi mau tidak mau harus menerima keputusan itu untuk menebus rasa bersalahnya.
Nonton Full Movie--nya ternyata membuatku tidak se-exicted saat menonton Teaser/Trailernya. Mungkin karena Romance dan alur ceritanya yang gampang di tebak membuat aku nggak terlalu histeris bagaimana saat menonton.
Meskipun Shuusei itu cakep karena di peranin sama Kento-san tapi aku menganggapnya sebagai salah satu cowok nyebelin di dunia (kalau benar ada dalam versi nyata). Shuusei itu orangnya suka semena-mena, semaunya sendiri, dan seenak jidat. Kalau misalnya aku yang ada di posisi Aoi, harus berbagi kamar dengan orang semacam Shuusei mungkin si Shuusei itu udah habis aku jambak dan bakalan aku pukul pake raket ukuran jumbo. Gak peduli tuh cowok secakep bagaimana, tapi kalo sifatnya kayak gitu tetap aja ngeselin buatku. Kalo aku jadi Aoi mungkin rambutnya tuh Shuusei udah aku botakin malam-malam pas dia lagi tidur -_-. Tapi sayang sih, karakter Aoi disini lembek banget, khas cewek jepang yang moe-moe, gampang tersentuh, gampang tersipu, penurut, pake hati, ujung-ujungnya jatuh cinta.
Aoi di sini apa ya? Mau aja gitu perasaannya di aduk-aduk sama Shuusei. Mau aja gitu di sakitin. Kalau itu aku sih..... OGAH!!! Trus, si Aoi ini sikap dan perilakunya kentara banget kalo dia itu suka dan sayang sama Shuusei, makanya itu bikin Shuusei seakan menang sendiri dan suka seenaknya sama Aoi. Si Shuusei juga perjuangannya nggak begitu berarti buat Aoi, dia telat nyadar kalau Aoi itu berarti untuk dirinya. Picisan banget rasanya. Kalo misalnya aku ketemu sama orang macam Shuusei trus jatuh cinta yaa~~~ bakalan aku bikin kapok dia! Bakalan aku panas-panasin dia , bakalan aku bikin dia nyesel udah nyakitin aku! Pokoknya aku nggak bakalan berhenti sampai Shuusei itu jera, sadar dan menyesal sampai ke ubun-ubun!!!!
Tapi si Aoi mah~~~~ ya ampun.... khas gadis dalam anime-anime, pasrah aja di gituin.
Endingnya udah bisa di tebak kayak gimana. Film ini semata cuman kayak hiburan doang, film romance khas remaja yang lebih banyak ke-labil-annya. Aoi pada akhirnya memilih bersama Shuusei (setelah disakitin berapa kali) dan menolak cinta Kanjo-san, mahasiswa di apartemen yang juga naksir Aoi. Cinta itu buta, terkadang meskipun sakit, tapi karena kita mencintainya kita pada akhirnya menjadi orang bodoh dengan berkali-kali mengharapkannya, jatuh ke pelukannya. Cliche.
Salah satu faktor mengapa aku bertahan menonton film ini sampai selesai adalah karena Kento-kun. Dia cakep banget di sini.... Tingkat ke-cakep-annya naik 5 level di banding saat aku menontonnya di Another tahun 2012 kemarin. Dan entah mengapa, wajahnya yang semakin dewasa mengingatkan aku sama sosok Yamapi >O< Mirip banget sama Yamapi.....!!!! Btw , baru tahu kalau Kento Yamazaki ini kelahiran 1994, setahun lebih tua daripada aku lohh~ :3
Oh yaa~~~ selain itu aku juga suka sama ending song movienya yang di bawakan Honey L Days dengan judul Kimi Iro Days, lagunya bagus dan lumayan nancap di otak gitu ^^
Oke, itulah 2 film yang baru saja aku selesaikan ^0^. Sampai jumpa d postingan berikutnyaaaa~~~~!!!
Best Regards,
Reechan ^O^
KUROHITSUJI TETAP TERDEPAN REECHAN!
BalasHapusSetuju deh sama kamu~~~~~
Hapusreechannya lucu mau jambak shusei pas malam kalo lagi tidur wkwkwk
BalasHapusiya sih shusei disini nyebelin. mungkin kalo reechan yang jadi aoi cerita ldk ini bakalan seru. shusei yang tsundere ketemu queen tsundere. anw ini aku loh miya yg di email :)
Hai Miya^^
Hapusiya ~~abisnya Shuusei nyebelin abis h jadi cowokk, kalo beneran ada cowok kayak gitu tak jambak kalo malam :D
Haha Miya ada2 aja nih, masa Reechan disuruh jadi Aoi, bisa gawat ceritanya kalo gitu mah...